(Muslim).
uzur."
Karena niat yang sungguh- sungguh ingin ikut jihad, tetapi terhalang oleh keadaan yang memaksa harus tinggal, maka Allah berkenan dengan kurniaNya memberi kepada mereka pahala yang sama dengan orang-orang yang keluar berjuang di medan pertempuran. Demikianlah kurnia Allah yang tiada terbatas.
6: Ma'nu bin Jazid r.a. berkata: Ayahku Jazid biasa mengeluarkan beberapa dinar (emas) untuk sedekah, dan dititipkan pada seseorang di masjid, untuk diberikan kepada fakir miskin yang meminta-minta. Maka saya minta dari orang yang dititipi itu, dan saya tunjukkan kepada ayahku. Dia berkata “Demi Allah bukan kepadamu saya tujukan sedekah itu.” Dan hal ini saya ajukan kepada Rasulullah s.a.w. Maka sabda Nabi s.a.w. “ Bagimu apa yang kau niatkan hai Jazid, dan bagimu apa yang kau ambil hai Ma'nu.”
(Bukhari).
Niat Jazid akan bersedekah kepada fakir miskin telah berhasil, meskipun wang itu jatuh ke tangan anak kandungnya sendiri. Manakala Ma'nu, oleh karena dia berhak menerima sedekah, maka tidak dilarang mengambilnya.
Niat seseorang berhasil di sisi Allah, meskipun dalam praktiknya seolah-olah tidak sampai kepada yang dituju.
Rujukan
m.s 13 - 14